Beberapa hari yang lalu,. anon indo meminta bantuan kepada Jim Geovedi agar ikut serta dalam Perang Siber INDONESIA DAN AUSTRALIA
Isi suratnya seperti ini..
Surat Kecil untuk Jim Geovedi
Kak Jim kami menunggu mu di saat negara kami di landa oleh australia.
Sudah saatnya kak jim menunjukkan bahwa INDONESIA bukan negara yang bisa di anggap remeh oleh tetangga - tetangga negara lain.
Kami berharap kak jim bisa turun tangan atas CYBER WAR ANTARA INDONESIA DAN AUSTRALIA.
Kami semua seluruh penduduk indonesia siap membantu kak jim untuk membela negara yang berdaulat ini.
We Waiting For You Jim Geovedi.
Asalkan kalian tahu bahwa keluar nya Papua Nugini,Timor Timur dari
INDONESIA itu di sebabkan oleh AUSTRALIA dan AMERIKA mereka inging
mengambil kekayaan alam INDONESIA.
Silahkan Baca Pesan Ini :
Indonesia Harus Berperang dengan Australia
Baru-baru ini kejadian memalukan bangsa ini terkuak. PM Australia
menolak meminta maaf kepada bangsa Indonesia yang telah melakukan aksi
spy (penyadapan) kepada pejabat-pejabat Indonesia. Tidak
tanggung-tanggung orang nomor satu dinegeri ini menjadi sasarannya.
Aksi pemerintah Australia ini sudah menginjak-injak kedaulatan bangsa
ini. Bagaimana tidak, Indonesia sebagai negara yg berdaulat dan menjadi
negara sahabat, diam-diam Australia dan Amerika bekerjasama utk menyadap
informasi dari presiden dan beberapa pejabat Indonesia.
Tentu ini sebuah aktivitas yg illegal disebuah negara yg berdaulat,
terlebih aksi bejad ini melibatkan kedutaan masing-masing. Ini artinya,
Amerika dan Australia memang ingin mencari masalah dgn Indonesia. Dan
yang menyakitkan lagi, PM Australia menolak meminta maaf kepada
Indonesia akibat ulah bejadnya itu.
Sudah cukup lama, Australia merong-rong Indonesia, Australia merasa
risih bertetangga dgn negara yg penduduknya mayoritasnya muslim terbesar
didunia. Australia khawatir Indonesia menjadi ancaman terbesar utk
keamanan negaranya. Makanya sudah sejak lama dan menjadi agenda
australia untuk memecah belah Indonesia.
Lepasnya provinsi Timor Timur (negara Timor Leste) merupakan buah hasil
Australia mempengaruhi Amerika agar mendukung kemerdekaan Timor Timur,
karena sebelumnya ketika tahun 1997, Australia gigit jari. Soeharto
(Presiden wktu itu) menolak proposalnya untuk bersama-sama
mengeksploitasi ladang minyak dicelah Timor. Kabarnya ladang minyak ini
memiliki cadangan minyak milyaran barrel. Indonesia menolak krn
pembagian yg diajukan Australia sangat kecil pembagian hasil yg didapat
Indonesia. Lalu, setelah Soeharto jatuh, maka di dunia internasional
Australia bersama2 Amerika, Inggris dan portugal memperjuangkan
kemerdekaan Timor-Timur di PBB. Karena tekanan dr luar negeri akhirnya
Presiden Habibie menyetujui utk memberikan hak kpd rakyat Timtim utk
memutuskan merdeka atau bergabung dengan Indonesia (referendum). Lalu
akhirnya dimenangkan untuk merdeka, dengan referendum yang didapati
bukti-bukti kecurangan.
Setelah Timtim Merdeka, Australia berulah lagi, sekarang yg menjadi
sasarannya adalah Papua. Australia menghendaki Papua Merdeka. Karena
Australia tahu bahwa ditanah Papua, ada tiga gunung emas. Satu gunung
emas sekarang ini sudah habis oleh Freeport, yang tinggal dua gunung
emas lagi.
Karena alasan itulah, Australia mendukung terbentuknya Papua Merdeka.
Kalau Papua merdeka, maka Amerika dan Australia yg mendapatkan jatah
kedua gunung emas itu. Kabarnya gunung emas itu memiliki cadangan emas
berton-ton jumlahnya dan butuh waktu 200tahun untuk menghabiskan semua
emas-emasnya.
Sampai saat ini pemerintahan Indonesia tidak berani sampai meminta
pembagian hasil yang besar kepada freeport dari hasil eksploitasi
tambang emas diPapua. Indonesia hanya mendapat 9,4persen, sedangkan
Freeport (Amerika) 90persen. Sisanya untuk rakyat Papua.
Australia bukanlah sebuah negara tetangga yang baik. Sudah banyak
pemerintah Australia yg merong-rong Indonesia. Bukan saja itu, angkatan
bersenjata Australia memberikan pelatihan militer dan angkat senjata
bagi pejuang-pejuang Papua Merdeka. Mereka dikirim dari Papua dalam
gelombang sebanyak 120orang. Memasuki wilayah Australia dgn berbagai
macam alasan seperti berkunjung, liburan dll. Sehingga pemerintah kita
kelabui. Padahal secara sistematis dan terencana mereka ke australia
untuk melatih militer di camp-camp militer tentara Australia. Nanti
ditahun 2018, orang-orang yang dilatih ini akan siap berjuang membela
Papua Merdeka. Kemerdekaan Papua hanya bisa diraih dengan cara
perlawanan bersenjata, tidak sama dengan rakyat Timtim yang bisa
referendum. Rakyat Papua harus angkat senjata untuk Merdeka. Nanti,
ketika TNI melakukan pembantai terhadap kelompok pemberontak, maka dunia
internasional akan menekan Indonesia untuk melepaskan Papua. Setelah
papua lepas maka target selanjutnya adalah Maluku.
Saat ini sepertinya Indonesia bukanlah ancaman bagi Australia, tapi
Australialah yang menjadi ancaman Indonesia. Karena Australia sudah
memiliki niat yang buruk untuk membubarkan negara Indonesia sambil
mendapatkan keuntungan besar untuk bisa mengeksploitasi tambang-tambang.
Kalau saja, kita tidak menyadarinya sejak awal. Bisa jadi dalam 20tahun
kedepan negara Indonesia sudah tamat. Dan akan terjadi perang saudara
yang besar sesama anak bangsa
Maka sebelum hal ini terjadi, kita sebagai generasi bangsa yang cinta tanah air Indonesia,
cinta negari yang elok ini,
cinta seluruh rakyat Indonesia,
cinta yang apa saja yg ada dinegara ini
untuk mendesak kepada pemerintah untuk melakukan perang kepada
Australia. Australia bukanlah tetangga yang baik, Australia bukanlah
sahabat yang baik, justru Australia sebagai ancaman yang besar bagi
bangsa ini.
Australia memang memiliki luas negara yang besar,tapi masih sedikit
penduduknya (tidak lebih dri 20juta orang). Marilah kita sebagai
generasi bangsa untuk sama-sama membenci Australia dan Amerika. Kedua
negara itu menjadi musuh bersama kita yang layak kita perangi.
Dan Inilah tanggapan Jim Geovedi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment